Dunia tidak akan berubah bila kita hanya duduk dan diam, lihatlah duniamu dengan hati dan percayalah dia akan membuatnya lebih indah
Jumat, 21 Maret 2014
bila ada kenapa harus ditiadakan
ada hal yang begitu sulit dimengerti,tidak ada ukuran yang pas untuk mengukurnya yang satu dan yang lainya hanya memandang dengan prasangka.
setiap orang memiliki sisi subjektif ! tidak ada orang yang mampuh bertahan dengan Pujian hamonisasi kehidupan dibangun dari keseimbangan kecerdasan.
sampai saat ini, belum ada yang membenarkan menghakimi orang hanya dengan pandangan akal. tapi proses pembelajaran yang akan mengahikimi setiap pandangan akal, hati tempatnya hakim yang jujur utk saat ini. belajar memampuhkan diri untuk menyuarakan kebenaran dengan mendengar hati.dalam keadaan tidak *normallah bisa melihat diri yang sesungguhnya !
Rabu, 05 Maret 2014
rasa aman itu tidak lebih dari sebuah racun
Selalu ada ketakutan bila lisan berkata, selalu ada ketakutan bila datang masa itu.
pertanggung jawaban itu pasti datangnya. sementara apa yang ingin dimiliki didunia ini penuh ketidak pastian. bukan karena cacian dan makian yang begitu besar ketakutanya tapi lebih menakutkan bila ada sedikit rasa karena sebuah pujian terlebih merasa nyaman dengan pujian.
Ya Rob Peliharalah diri ini,
Ya Rob ampunilah Segala Kesalahan yang disadari maupun tanpa disadari.
Bila HATI yang Menjawab !
tidak mesti selalu di ungkapkan dengan kata-kata, diampun bisa menjadi sebuah "jawaban".
selalu menginginkan yang lebih dan bahkan apa yang ingin dimiliki sangat tidak terbatas, puncaknya ketika hati dan pikiran tidak memiliki kesamaan yang pada akhirnya kenyataan akan membatasi semuanya. perasaan lelahpun akan datang bila semuanya kehilangan indranya. kebebasan akan di batasi oleh kebebasan yang lainya.
bila TUHAN saja punya TUJUAN untuk apa kita diCIPTAKAN ? lalu BAGAIMANAKAH dengan CIPTAANYA sebagai seorang HAMBA?
Sabar itu bukan di Lisan tapi di Hati !
selalu menginginkan yang lebih dan bahkan apa yang ingin dimiliki sangat tidak terbatas, puncaknya ketika hati dan pikiran tidak memiliki kesamaan yang pada akhirnya kenyataan akan membatasi semuanya. perasaan lelahpun akan datang bila semuanya kehilangan indranya. kebebasan akan di batasi oleh kebebasan yang lainya.
bila TUHAN saja punya TUJUAN untuk apa kita diCIPTAKAN ? lalu BAGAIMANAKAH dengan CIPTAANYA sebagai seorang HAMBA?
Sabar itu bukan di Lisan tapi di Hati !
Langganan:
Komentar (Atom)